Menilik Sejarah Gang Rombong Samarinda
KLIKSAMARINDA – Dalam Sejarah Gang Rombong Samarinda, awalnya nama gang adalah Jalan Pabean. Masyarakat Samarinda, khususnya warga Kalimantan Timur (Kaltim), pasti tidak asing dengan nama Gang Rombong. Jalan ini merupakan jalan yang menghubungkan Jalan Pelabuhan ke Jalan Mulawarman. Namun, Gang Rombong adalah lebih dari sekadar jalan; ini adalah cerminan sejarah dan perkembangan kota Samarinda yang menarik.
Awal Mula Jalan Pabean
Sejarah Gang Rombong Samarinda tak terlepas dari nama Jalan Pabean. Di sana, dulu terdapat banyak rumah toko yang menjual berbagai macam barang. Bahkan, di ujung jalan ini, terdapat kantor Badan Urusan Logistik (Bulog). Pada awal tahun 1980-an, ketika kompleks Pinang Babaris mulai dibangun, Jalan Pabean menjadi tempat strategis bagi pekerja pelabuhan untuk melepas lelah. Di sini, terdapat beberapa warung kecil yang menyajikan makanan dan minuman.
Sejarah Gang Rombong Samarinda terus berlanjut seiring berjalannya waktu. Semakin banyak warga yang berkumpul di tempat ini. Para pedagang di Jalan Pabean semakin padat, bahkan beberapa Ruko (rumah toko) yang ada di sepanjang Jalan Pabean berubah fungsi menjadi tempat hiburan malam, yang membuat Gang Rombong semakin ramai.
Transformasi Gang Rombong
Intoniswan, seorang jurnalis senior di Kota Samarinda, yang pernah bekerja di kawasan itu, mengaku bahwa awalnya Jalan Pabean adalah tempat duduk-duduk para pekerja di Pelabuhan. Namun, tempat ini terus berkembang. “Dulu, yang punya uang duduknya di Pinang Babaris, tempatnya agak elit. Nah, kalau di Gang Rombong, yang duduk adalah mereka yang punya uang tipis, jadi minumnya di situ,” kata Intoniswan.
Berbagai jenis minuman dijual di Gang Rombong, mulai dari minuman ringan seperti teh atau kopi hingga yang berat seperti bir atau minuman keras lainnya. Nama “Gang Rombong” sendiri disematkan untuk mempermudah warga mencari tempat ini, karena lokasi yang banyak rombongnya hanya ada di kawasan itu.
Peran Pinang Babaris
Berdirinya Gang Rombong tidak lepas dari pembangunan komplek pertokoan Pinang Babaris di Samarinda. Ini adalah pusat perbelanjaan paling hebat di era 1980-an. Terdiri dari tiga lantai, Pinang Babaris memiliki lantai dasar yang menawarkan pertokoan dan bioskop. Di lantai dua, terdapat perkantoran, termasuk Notaris Laden Mering yang sangat terkenal waktu itu. Lantai tiga merupakan tempat hiburan malam, termasuk Orchild, Blue Pasifik, Laba Laba, dan beberapa tempat hiburan malam lainnya.
Namun, seiring perkembangan kota dan pemerataan penduduk di wilayah Samarinda, kawasan Pinang Babaris semakin tertinggal. Terutama ketika Hak Guna Usaha (HGU) yang diberikan oleh pemerintah akhirnya kadaluarsa. Sengketa pengelolaan kawasan itu terus berkembang, bahkan hingga kawasan pusat perbelanjaan itu berubah menjadi dua hotel mewah saat ini.
Sempat terbengkalai selama empat tahun, bangunan hotel ini akhirnya diresmikan pada 22 Februari 2020. Dua bangunan ini telah berubah menjadi salah satu fasilitas mewah di kota ini, namun sayangnya Gang Rombong tidak berubah sama sekali. Gang Rombong terlihat seperti noda hitam di kain putih, yang sangat mengganggu.
Gang Rombong: Masa Depan dan Harapan
Pertanyaannya adalah, sampai kapan Gang Rombong akan menjadi noda hitam bagi kota Samarinda yang sedang berbenah membangun Kota Peradapan? Wali Kota Samarinda, Andi Harun, bahkan sudah mengunjungi tempat itu, dan cukup lama orang nomor satu di Samarinda itu berdialog dengan masyarakat sekitar. Wali Kota Andi Harun merasa miris dan terenyuh. Dia ikut bersimpati dengan kondisi masyarakat yang cukup memprihatinkan.
“Pemerintah akan mencari solusi yang tepat untuk Gang Rombong, namun kita harus ingat bahwa mereka semua adalah manusia. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah bagaimana kita, pemerintah kota Samarinda, dapat memanusiakan manusia,” ujar Wali Kota Andi Harun di lokasi Gang Rombong, Rabu 18 Oktober 2023 lalu.
Harapan tentu saja adalah bahwa fasilitas umum yang digunakan oleh masyarakat Gang Rombong bisa segera digunakan, dan tidak ada lagi kawasan kumuh di Kota Samarinda. Masyarakat Samarinda dan warga Kaltim berharap agar Gang Rombong dapat bertransformasi menjadi tempat yang lebih baik dan mendukung pembangunan Kota Peradapan ini.
Gang Rombong adalah jalan bersejarah yang mencerminkan perkembangan Kota Samarinda di Kalimantan Timur. Dari awalnya sebagai tempat pekerja pelabuhan melepas lelah, hingga menjadi kawasan dengan berbagai jenis minuman dan hiburan malam. Gang Rombong juga memiliki kaitan erat dengan sejarah Pinang Babaris, pusat perbelanjaan yang pernah mendominasi era 1980-an. Meskipun mengalami perubahan, Gang Rombong masih menjadi perhatian, dan pemerintah kota berusaha mencari solusi untuk mengubahnya menjadi tempat yang lebih baik. Semua ini mencerminkan semangat Kota Samarinda untuk terus membangun Kota Peradapan yang lebih baik. (Suriyatman)