Menelaah Visi Rendi Susiswo Ismail soal Nasib Pendidikan Kaltim (2)
Perpindahan Ibu Kota Negara menjadi tantangan besar. Jika tak siap, sumber daya manusia di Kalimantan Timur akan tergilas. Bayangan buruk yang ternyata selalu dicemaskan Rendi Susiswo Ismail.
PROTOTYPE mobil dan motor listrik yang diciptakan mahasiswa Universitas Balikpapan menarik perhatian Bambang Susantono. Saking penasarannya, Kepala Otorita IKN itu bahkan menjajal mobil listrik tersebut di halaman Dome Balikpapan, Sabtu 19 November 2022 lalu.
Momentum ini tentu memberikan angin segar. Ditengah ketidakpastian peluang SDM lokal mampu bersaing atau tidak di IKN, perhatian Bambang Susantono terhadap karya mahasiswa Uniba belum memberikan harapan besar bagi Rendi.
Sebab, Pemerintah Pusat justru berencana membangun universitas level internasional di IKN. Rencana yang membuat Rendi makin cemas atas nasib perguruan tinggi yang sudah ada di Kaltim.
“Kenapa tidak memanfaatkan kampus yang ada? Perlu diingat mendirikan perguruan tinggi itu tidak mudah. Perlu dosen baru, staf baru, dan lain-lain,” jelasnya.
Meski mengabdi di Uniba, Rendi justru mendorong agar Pemerintah Pusat memilih Universitas Mulawarman sebagai perguruan tinggi internasional.
“Saya pikir, Presiden Joko Widodo tinggal memberikan instruksi. Seluruh potensi dan sumber daya negara bisa dikerahkan untuk menjadikan Unmul sebagai perguruan tinggi berlevel internasional,” paparnya. “Daripada membangun perguruan tinggi yang baru, ongkosnya lebih besar,” timpal Rendi.
Disamping itu, Rendi menyatakan, sejauh ini sebenarny abanyak generasi muda Kaltim yang memiliki predikat sarjana dari luar negeri. Namun, mereka lebih memilih berkarir di negara lain dibanding di negeri sendiri.
“Banyak anak-anak lulusan terbaik di luar negeri tidak mau pulang. Bagi saya, dengan adanya IKN, ini bisa jadi momentum bagi Pemerintah Pusat memberikan kesempatan bagi mereka mengabdi untuk negara,” tukasnya. (*)