News

Membaca Visi DLH Atasi Sampah Samarinda

KLIKSAMARINDA – Peringatan Hari Peduli Sampah di Kota Samarinda yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) cukup meriah. Acara yang berlangsung Selasa pagi, 25 Februari 2020 di halaman Kantor DLH Samarinda, Jalan MT Haryono itu memiliki perspektif mengenai penanganan persoalan sampah di Samarinda.

Tetapi, kemeriahan acara itu bukan tanpa makna. Sedari mula, kegiatan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional oleh DLH Samarinda telah melaksanakan sejumlah kegiatan. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah B3, Iswanto menyampaikan, beberapa kegiatan itu antara lain peresmian 2 kapal sungai pengangkut sampah yang mampu mengangkut 4 ton sampah, melaksanakan gerakan bersih massal sampah di jalan protokol, hingga jemput sedekah sampah di GOR Sempaja dan GOR Segiri Samarinda.

“Hari Peduli Sampah Nasional ini untuk memperingati 157 orang korban ledakan timbunan sampah yang pernah terjadi. Maka kita harus peduli dan mengelola sampah dengan lebih bijak,” ujar Iswanto saat sambutan dalam acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional DLH Samarinda.

Secara khusus, DLH Samarinda telah giat memberikan sosialisasi terkait penanganan sampah kepada publik. Beberapa program bahkan relatif serempak diluncurkan demi mengatasi persoalan sampah yang masih menjadi momok bagi kehidupan warga Samarinda.

Program-program yang digulirkan DLH Samarinda mengarah kepada infrastruktur pendukung untuk mengatasi persoalan sampah. Pun, DLH mendorong partisipasi warga sekaligus menggali potensi ekonomis dalam upaya turut menjaga kebersihan kota.

Misal, program penyediaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Penyediaan TPA ini awalnya terkendala lahan. Namun, perlahan tapi pasti, DLH sanggup merealisasikan TPA yang saat ini akan dipindah dari TPA Bukit Pinang ke TPA Sambutan. Keberadaan TPA ini menjadi penting sebagai sarana penunjang tata kelola sampah kota.

“Kami punya target Adipura tapi harus memperbaiki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Sekarang TPA pindah ke Sambutan. Lahannya masih perlu diluaskan. Sementara sudah ada pembebasan,” ujar Nurrahmani.

Tak hanya perbaikan sarana TPA, DLH juga menghadirkan program Bank Sampah, Rumah Ecobrick, dan Rumah Kompos di masyarakat. Kantor DLH sendiri langsung menerima sampah dari warga yang nantinya dikelola sehingga bermanfaat. Program ini juga secara menyasar para aparatur sipil negara untuk langsung berpartisipasi dalam mengumpulkan sampah di Kantor DLH secara rutin.

Sebagai tindak lanjutnya, DLH melombakan program-program itu untuk meningkatkan partisipasi warga dan memberikan apresiasi terhadap mereka yang giat menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan tepat guna.

“Jadi jangan sampai terdengar bahwa DLH tidak pernah sosialisasi. Kami telah membuat program sosialisasi dengan berbagai macam bentuk hingga setahun ke depan,” ujar Nurrahmani.

Program untuk menangani sampah tergolonh penting bagi Samarinda. Kondisi real menurut perhitungan DLH Samarinda, jumlah sampah di Samarinda yang dihasilkan oleh kurang lebih 885 ribu penduduk dalam sehari, mencapai 601 ton. Sebanyak 400 ton sampah masuk ke TPA.

“Tapi masih ada kesenjangan antara jumlah sampah ke TPA dengan sampah yang belum dikelola. Sebagian masih ada yang lari ke parit,” ujar Nurrahmani.

DLH lantas mengambil langkah penanganan sampah dari hulu hingga hilir. Dari hulu, DLH adanya perubahan perilaku warga agar bijak terhadap pengelolaan sampah. Misal, adanya Program e-denda untuk mengurangi perilaku membuang sampah sembarangan.

“Kita usahakan agar tidak ada hukuman pidana. Tapi dengan denda elektronik. Memudahkan petugas dengan tujuan mengurangi pelanggaran,” ujar Nurrahmani.

Tak cukup itu, DLH juga akan bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk meminta komitmen warga pendatang agar turut menjaga kebersihan lingkungan.

“Ada gagasan untuk pendatang ke Samarinda agar menandatangani komitmen menjaga lingkungan dan membuang sampah pada waktu dan tempat yang tepat. Ini akan menggandeng Dinas Dukcapil Samarinda agar bisa mendukung program ini,” ujar Nurrahmani.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda Samri Shaputra memberikan apresiasi terhadap program terobosan dari DLH Samarinda. Pihaknya bahkan menegaskan akan mendukung program DLH melalui penganggaran di APBD. Namun, menurut Samri, perlu peran seluruh pihak, agar program itu bisa berjalan dengan baik.

“Tujuannya agar masyarakat membuang sampah tepat pada waktunya dan pada tempatnya. Jangan selokan dijadikan tempat sampah. Kan, sudah ada TPS (tempat pembuangan sampah). Nanti kalau sudah terjadi banjir, pemerintah yang disalahkan,” tandas Samri.

Memberikan sambutan saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Wakil Walikota Samarinda, Muhammad Barkati menyatakan, “Saya tidak pernah ingin mendapatkan Adipura. Tapi bagaimana Adipura itu bisa ada di Samarinda. Tapi kalau kita ingin, banyak hal yang dilewati. Tapi kalo datang sesuai dengan kinerja kita tidak terlepas dari peran semua pihak.”

Tema Hari Peduli Sampah Nasional kali ini adalah “Indonesia Bersih Indonesia Maju Indonesia Sejahtera”. Untuk Samarinda, DLH mempertajam tema, yaitu “Samarinda untuk Dunia Seribu Warna”.

“Maknanya adalah pandangan jauh ke depan dalam hal pengelolaan sampah,” pungkas Nurrahmani. (*)

Back to top button
DMCA.com Protection Status