KLIKSAMARINDA – Luas wilayah Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur membuat persoalan sinyal menjadi krusial. Di Kutim dengan luas hampir 35 ribu kilometer persegi, soal sinyal menjadi kendala tersendiri dalam pembangunan jaringan di Kutim.
Apalagi dengan keterbatasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dalam memenuhinya. Karena itu, kelancaran menikmati jaringan internet menjadi dambaan masyarakat Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Sebab kini, jaringan internet sudah menjadi kebutuhan masyarakat saat mengakses informasi diera digitalisasi. Apalagi di masa pandemi, anak-anak sekolah menggunakan internet dalam proses belajar daring (dalam jaringan).
Untuk mengatasi hal itu, Bupati Ardiansyah Sulaiman dan Wakil Bupati Kasmidi Bulang berkomitmen agar Kutim “merdeka” sinyal. Namun untuk mewujudkannya tidak dapat dikerjakan sendiri oleh Pemkab.
Menurut Wabup Kasmidi Bulang, perlu sinergi dengan berbagai pihak dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Kutim. Karena itu, Pemkab Kutim mencoba kolaborasi dan sinergi program dengan PT Telkomsel guna mewujudkan hal itu.
Wabup Kasmidi Bulang, mewakili Pemkab Kutim, menerima kunjungan PT Telkomsel di ruang kerjanya, Kamis 15 April 2021. Embrio kerjasama sudah terlihat dalam pertemuan tersebut.
Sebab kunjungan tersebut dilakukann untuk presentasi kerjasama dibidang telokomunikasi antara Pemkab Kutim dengan PT Telkomsel Tbk.
“Kami telah berdiskusi langsung dengan pihak Telkomsel untuk membicarakan solusi dan langkah-langkah pada daerah yang tidak ada jaringan atau blankspot. Serta beberapa permaslahan lainnya,” ujar Wabup Kasmidi Bulang pada media sosial pribadinya.
Untuk daerah yang sudah memiliki jaringan, namun sering mengalami gangguan, pihak PT Telkomsel berkomitmen untuk melakukan koordinasi langsung dengan Kepala Desa terkait. Sehingga permasalahan bisa diatasi dengan cepat.
Wabup Kasmidi Bulang menyatakan, pihak Telkomsel siap mendukung, berkolaborasi dan saling bersinergi dengan Pemkab Kutim dalam program pembangunan di daerah.
“Semoga dengan adanya program ini, seluruh masyarakat Kutim lebih mudah mengakses informasi dan berkomunikasi,” tutupnya. (*