KPU Samarinda Ketat Prokes Dalam Pelipatan Surat Suara
KLIKSAMARINDA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda mulai melakukan proses pelipatan surat suara yang akan digunakan dalam Pilkada Samarinda 9 Desember 2020 mendatang. Dalam proses ini, KPU Samarinda memfungsikan sebuah gudang besar di sekitar Jalan Suryanata, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai tempat pelipatan surat suara.
Alasannya, KPU Samarinda tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Tujuan penggunaan gudang besar dengan 80 x 50 meter itu agar setiap pelipat surat suara tetap menjaga jarak, selain memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun.
Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat menyatakan, selain proses pelipatan surat suara, pihaknya juga melakukan pemilihanan (sortir) surat suara. Jumlah petugas pelipat surat suara sebanyak 80 orang.
“Kami menggunakan gudang yag luas supaya mereka ada jarak untuk melakukan pelipatan. Ini untuk menghindari kerumunan. Satu tim hanya ada 5 orang dan ini ada 16 tim. Jadi hanya ada 80 orang yang terlibat pada proses pelipatan surat suara,” ujar Firman Hidayat saat ditemui Selasa, 24 November 2020.
Firman Hidayat menyatakan proses pelipatan surat suara berlangsung sejak tiga hari lalu setalah KPU Samarinda menerima sekitar 576.981 kertas suara sesuai daftar pemilih tetap (DPT). Jumlah surat suara tersebut ditambah dengan 2,5 persen surat suara di tempat pemungutan suara (TPS) dan dua ribu surat suara untuk pemilu ulang.
Firman Hidayat juga menjelaskan, dari hasil sementara pelipatan yang dilakukan dalam3 hari terakhir, petugas pelipat suara meemukan ribuan surat suara rusak. Kerusakan yang ditemukan terbanyak adalah gambar calon buram, surat suara rusak, hingga dan ada yang tercoblos.
Firman Hidayat memastikan, para petugas teliti dalam proses pelipatan surat suara ini. Setelah melakukan pelipatan, menurut Firman Hidayat, para petugas ini akan mengemas surat suara sesuai TPS. Jika ada kekurangan sehingga harus mengganti surat suara, KPU Samarinda akan mengambil sendiri kekurangan tersebut kepada perusahaan percetakan.
“Kita packing untuk kebutuhan per TPS. Nanti baru kita ketahui kekurangan yang nanti kita minta kembali ke TPS. Memang mengingat waktu sangat-sangat singkat. Tapi kami nanti untuk pergantian surat suara, kami ambil sendiri dan kita bawa menggunakan pesawat dan tidak lagi menunggu kargo dari perusahaan percetakan,” ujar Firman Hidayat.
Dari amatan di lapangan, proses pelipatan surat suara ini mendapatkan penjagaan ketat dari aparat kepolisian Polresta Samarinda. Firman Hidayat memastikan proses ini akan berlangsung lancar hingga seluruh surat suara siap didistribusikan. (Jie)