Forum Konsultasi Publik RSU AW Syahranie Samarinda, Warga Soroti Rumah Singgah dan Incinerator

KLIKSAMARINDA – Forum Konsultasi Publik RSU AW Syahranie Samarinda yang berlangsung Rabu, 27 September 2023 menyajikan sejumlah sorotan warga. Antara lain, sulitnya mendapatkan ruang perawatan bagi para pasien yang berasal dari luar daerah, hingga terbatasnya jumlah rumah singgah menjadi sorotan warga dalam kegiatan tersebut.
Dalam Forum Konsultasi Publik RSU AW Syahranie Samarinda yang digelar di hotel Mercure Samarinda itu, warga sekitar rumah sakit milik Pemprov Kaltim ini juga menyoroti incinerator atau sistem pengelolaan limbah.
Warga mengaku saat diskusi Forum Konsultasi Publik RSU AW Syahranie Samarinda, bahwa ada kekhawatiran jika asap yang keluar dari ruang pembakaran limbah medis itu memengaruhi pada kesehatan masyarakat.
Hadir dalam Forum Konsultasi Publik RSU AW Syahranie Samarinda tersebut sejumlah perwakilan masyarakat dan pasien serta instansi mitra rumah sakit.
Kegiatan Forum Konsultasi Publik RSU AW Syahranie Samarinda ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan sesuai keputusan menteri kesehatan.
“Hari ini wajib dilakukan FKP oleh RSUD sebagai unit orgaisasi milik pemerintah,
dimana tujuanya kita menerima masukan kritik dari masyarakat untuk kita masukan dalam program program rumah sakit selanjutnya,” ujar Direktur RSU AW Syahranie Samarinda, dr. David Hariadi saat pembukaan acara.
David menambahkan semua masukan kritikan dan pendapat warga dalam Forum Konsultasi Publik RSU AW Syahranie Samarinda ini bisa dijabarkan oleh rumah sakit melalui sebuah program yang mengena dengan kebutuhan masyarakat.
Warga sekitar rumah sakit yang turut hadir dalam Forum Konsultasi Publik RSU AW Syahranie Samarinda ini menagih janji manajemen rumah sakit. Warga menyatakan bahwa pihak RSU AW Syahranie Samarinda telah berjanji akan memindahkan Insinerator.
Incinerator merupakan alat yang digunakan untuk membakar limbah dalam bentuk padat dan dioperasikan dengan memanfaatkan teknologi pembakaran pada suhu tertentu. Teknologi ini merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi timbunan limbah.
“Nanti kita telaah kita analasi mungkin ada yang akan kita jalankan mungkin ada yang belum,” kata dr. David menanggapi.
Menurut dr. David, khusus untuk pemindhan incinerator memelukan waktu. Pihak RSU AW Syahranie Samarinda meminta waktu kepada warga karena lokasi yang ada saat ini masih digunakan bangunan rumah sakit.
“Nanti jika kami pindah ke lokasi yang baru maka incineratoryang ada saat ini juga akan pindah. Tidak lama. Saat ini rumah sakit yang baru sudah dalam pekerjaan,” ujar dr. David Hariadi.
Meski begitu, dr. David mengaku ada kendala waktu. Namun rencana pemindahan incinerator sudah masuk dalam jadwal yang akan segera dilakukan pihak RSU AW Syahranie Samarinda.
Sementara itu, mengenai rumah singgah, pihak pihak RSU AW Syahranie Samarinda telah memiliki rencana membuka rumah singgan. Hanya saja, menurut dr. David Hariadi, rencana tersebut terkendala teknis penyediaan lahan tempat lokasi dan pembiayaan.
“Sebagai rumah sakit rujukan di wilayah timur, keberadaan rumah singgah memang sangat penting. Dan wacana itu sudah kami rencanakan sejak jauh-jauh hari. Hanya saja kemarin terbentur Covid 19,” ujar dr. David.
Saat ini, pihak RSU AW Syahranie Samarinda memiliki beberapa rumah singgah lain yang disiapkan melalui kerjasama dengan pihak lain.
“Kita berkerjasama dengan pihak ketiga agar bisa mengurangi beban rumah singgah yang ada,” ujar dr. David. (Suriyatman)