Ekbis

Ekonomi Kaltim Turun Karena Pandemi

KLIKSAMARINDA – Kinerja sektor ekonomi di Kalimantan Timur terdampak Pandemi Covid-19 yang berlangsung Maret 2020 hingga saat ini. Pembatasan aktivitas masyarakat di berbagai daerah untuk menekan penyebaran Covid-19 membuat aktivitas ekonomi terhambat.

Badan Pusat Statistik atau BP Kaltim menerangkan dalam rilis pada 5 Februari 2021, ekonomi Kalimantan Timur Triwulan IV-2020 turun sebesar 2,83 persen, jika dibandingkan dengan Triwulan III-2020 (q-to-q) tumbuh positif sebesar 2,06 persen.

Menurut Kepala BPS Kaltim, Anggoro Dwithjahyono, lapangan usaha yang mengalami kontraksi terbesar yaitu Lapangan Usaha Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial sebesar -9,24 persen; lalu Lapangan Usaha Penyedia Akomodasi dan Makan Minum sebesar -7,43 persen; dan Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar -4,51 persen.

“Meskipun demikian, masih ada beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif, tiga terbesar diantaranya adalah Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 27,36 persen; Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas dengan sebesar 12,34 persen; dan Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,37 persen,” ujar Anggoro Dwithjahyono.

Anggoro Dwithjahyono menambahkan, jika diamati dari sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan IV-2020 secara y-on-y, terdapat enam lapangan usaha yang memiliki andil positif.

Tiga besar sumber pertumbuhan tertinggi dengan andil positif berasal dari Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dengan nilai sebesar 0,16 persen; lalu diikuti Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 0,15 persen; dan Lapangan Usaha Jasa Pendidikan sebesar 0,07 persen.

Sedangkan lapangan usaha yang memberi andil negatif terbesar yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar -2,07 persen; lalu Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar -0,36 persen; dan Lapangan Usaha Konstruksi sebesar -0,31 persen.

Menurut Anggoro Dwithjahyono, secara umum, kinerja ekonomi di Pulau Kalimantan pada tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,27 persen. Jika dilihat kondisi Triwulan IV-2020, perekonomian di Pulau Kalimantan mengalami kontraksi sebesar 2,81 persen dibandingkan Triwulan IV-2019 (y-on-y). Jika dibandingkan dengan Triwulan III-2020, kinerja perekonomian Pulau Kalimantan Triwulan IV-2020 tumbuh sebesar 1,86 persen (q-to-q).

“Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada Triwulan IV-2020 dibandingkan dengan Triwulan IV-2019 mengalami kontraksi hingga mencapai 2,83 persen (y-on-y),” ujar Anggoro Dwithjahyono..

Jika dilihat lebih rinci, seluruh komponen PDRB menurut Pengeluaran, kecuali Komponen Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) yang masih tumbuh positif, mengalami penurunan kinerja di Triwulan IV-2020. Sedangkan Komponen LNPRT sendiri tumbuh sebesar 3,18 persen.

Komponen Pengeluaran Pemerintah mengalami kontraksi paling dalam, yaitu sebesar 9,10 persen. Komponen PMTB, Ekspor Barang dan Jasa, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, dan Impor Barang dan Jasa juga mengalami kontraksi masing-masing sebesar 7,28 persen, 0,72 persen, 0,46 persen, dan 0,13 persen secara berturut-turut dibandingkan Triwulan IV-2019, namun impor merupakan faktor pengurang dalam PDRB. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status