DPR dan Kemenparekraf Soroti Pentingnya Kolaborasi Kembangkan Pariwisata Kaltim
KLIKSAMARINDA – Rapat Kerja antara Komisi X DPR RI dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno, mengemukakan pentingnya sinergi dan kolaborasi pemangku kepentingan pariwisata dalam merancang destinasi wisata unggulan dan berkualitas di Kalimantan Timur (Kaltim).
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyoroti perlunya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata, khususnya melalui pelatihan bagi guide dan Liaison Officer (LO), serta pelatihan Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin.
Hetifah juga menekankan bahwa aksesibilitas antar destinasi wisata menjadi aspek krusial yang harus diperhatikan. Misalnya, kendala infrastruktur jalan yang rusak dapat menghambat wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata di Kutai Timur, Bontang, dan Berau secara terintegrasi.
“Perlunya peningkatan rute penerbangan ke berbagai daerah di Kaltim sebagai mitra IKN juga menjadi sorotan. Saat ini, keterbatasan penerbangan ke daerah-daerah terpencil di Kaltim masih menjadi tantangan,” ungkap Hetifah pada Rabu 13 Maret 2024.
Pada kesempatan tersebut, juga dibahas Realisasi Program dan Anggaran hingga akhir Desember 2023, serta penyampaian DIPA TA 2024 sebagai langkah persiapan pengawasan dalam pelaksanaan APBN TA 2024.
“Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat infrastruktur pariwisata di Kaltim dan mendukung transformasi Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara,” ucap Hetifah.
Kolaborasi antara Kemenparekraf RI, DPR RI, dan pemangku kepentingan pariwisata lainnya diharapkan mampu membawa dampak positif bagi perkembangan sektor pariwisata di Kalimantan Timur, serta mengangkat potensi pariwisata Indonesia ke tingkat internasional.
Hetifah menyampaikan harapan agar rencana penambahan rute penerbangan juga diiringi dengan penyesuaian harga tiket yang terjangkau, sehingga dapat memfasilitasi akses wisatawan ke destinasi wisata di Kaltim dengan lebih mudah.
“Dalam menghadapi perubahan status Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Nusantara, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan pariwisata akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengoptimalkan potensi pariwisata di daerah ini, serta menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata unggulan di kawasan Asia Tenggara,” ucapnya.
Pada akhirnya, upaya bersama dalam mengembangkan pariwisata di Kalimantan Timur diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan lapangan kerja, dan pemberdayaan masyarakat setempat. (*)