Direktur Pertamina Sebut Samarinda Overkuota BBM 20 Persen
KLIKSAMARINDA – Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati memastikan penambahan kuota di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Penambahan kuota di Samarinda menurut Nicke Widyawati, sebesar 20 persen.
Menurut Nicke Widyawati, telah terjadi overkuota BBM di Samarinda. Akibatnya, jatah BBM Samarinda menipis sehingga terjadi antrean kendaraan beberapa waktu lalu.
Akibat kuota BBM yang sudah habis itu, Pertamina mengambil langkah antisipasi dengan menambah kuota BBM Samarinda mencapai 20 persen.
“Itulah makanya kita keliling tadi. Kita tidak melihat antrean. Sebelumnya karena ini sudah overkuota, beberapa daerah di Kaltim overkuotanya lebih dari 20 persen,” ujar Nicke Widyawati saat kunjungan ke Samarinda mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, Kamis 7 April 2022.
Nicke Widyawati juga berterima kasih kepada aparat kepolisian yang telah membantu melakukan pengawawan dan penindakan para pelaku penimbunan BBM.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli mengatakan penertiban terhadap truk-truk yang membeli BBM subsidi masih terganjar oleh regulasi.
Menurut Kombes Pol Ary Fadli, pihaknya terus melakukan pengawasan kendaraan. Khususnya terhadap kendaraan industri tambang yang dilarang memakai BBM bersubsidi.
“Kami terus lakukan pengawasan. Agar kendaraan menggunakan bahan bakar yang ditentukan oleh pemerintah yaitu bahan bakar yang dipergunakan untuk itu dan tidak menggunakan bahan bakar subsidi yang diperntukan untuk masyarakat,” ujar Kombes Pol Ary Fadli.
Dalam lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, disebutkan mengenai konsumen yang berhak membeli Solar bersubsidi maupun tidak.
Bahkan sejak 2012, Kementerian ESDM telah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM untuk penghematan BBM subsidi bagi kendaraan operasional pertambangan dan perkebunan.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah mengeluarkan Peraturan BPH Migas Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengendalian Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu untuk Mobil Barang yang Digunakan pada Kegiatan Perkebunan dan Pertambangan.
Dalam kunjungan kerjanya ke Kaltim, Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan kunjungan mendadak ke sejumlah SPBU di Samarinda dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Kunjungan kerja Menteri Arifin Tasrif ke Samarinda dan Kukar ini juga untuk pemantauan kesiapan pasokan BBM jelang Ramadhan dan Idulfitri 2022.
Menteri Arifin Tasrif menyoroti terjadinya penyimpangan solar subsidi yang digunakan untuk kebutuhan industri pertambangan dan perkebunan yang ada di Kaltim. Penyimpangan penggunaan BBM akan membebani anggaran subsidi pemerintah.
“Jangan sampai ini dialihkan yang bukan ada dalam aturan. Kalau ini bocor terlalu banyak, pemerintah itu akan kebebanan beban subsidi yang besar. Jadi itulah, kita minta kepada semua pihak untuk memakai BBM yang memang sesuai dengan peruntukannya,” ujar Arifin Tasrif. (Jie)