Delegasi OICCA Disambut di Desa Adat Dayak Pampang Samarinda
KLIKSAMARINDA – Minggu 9 Juli 2023, rombongan Organization of Islamic Cooperation Culture Activity (OIC-CA) disambut meriah di Desa Budaya Pampang Samarinda pada Festival Budaya Dayak Kenyah 2023.
Menuju acara festival, beberapa tokoh diarak menggunakan prosesi Alut Adang (Perahu Terbang). Pada kegiatan ini, hadir Presiden Majlis Adat Dayak Nasional, Marthin Billa, Plt Asisten Deputi Kemenpora, Kepala Kanwil Kemenkumham Kaltim, Sofyan, Walikota Samarinda yang diwakili Asisten II, serta Kepala Disporapar Samarinda, Muslimin.
Rombongan delegasi OIC-CA, Kemenpora, dan yang lain menikmati hiburan atraksi berupa seni tari selama kegiatan ini. Acara ini juga sekaligus pembukaan Festival Budaya Dayak Kenyah yang akan dilaksanakan 9-13 Juli 2023.
Masyarakat adat Desa Pampang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur memperlakukan tamunya yang datang ke Desa Budaya Masyarakat Dayak Kenyah. Perwakilan tamu yang datang diminta untuk menaiki perahu yang kemudian dipikul oleh puluhan warga yang merupakan pemuda-pemuda Desa Budaya Pampang.
Kedatangan rombongan delegasi dari negara-negara OICCA (Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity) yang dipimpin oleh Tarig Bakheet, yang menjabat sebagai Assistant Secretary General for Humanitarian Social dan Cultural Affairs, ke Kota Samarinda dalam rangka melihat secara langsung kebudayaan di Kalimantan Timur dan akan mengunjungi Taman Budaya Pampang dan sejumlah tempat di Kalimantan Timur.
Selain menikmati nuansa alam Desa Budaya Pampang yang terletak di luar Kota Samarinda dengan alam yang masih alami, 50 delegasi OICCA juga disambut ratusan warga Desa Adat Kenyah Pampang dengan berbaris sepanjang jalan menuju ke lamin adat yang merupakan lokasi penyambutan.
Setelah itu, ratusan warga adat Desa Pampang secara bergantian menghibur ratusan warga yang datang bersama delegasi OICCA dengan berbagai tarian tradisional yang memukau.
Tari Nyelama Saka merupakan tarian selamat datang, Tari Kancet Papatai (tarian perang), Kancet Lansai, dan tarian lainnya seperti Tari Anyam Tali. Beberapa anggota delegasi bisa ikut berinteraksi dengan para penari untuk ikut menganyam selendang yang digantung di tengah tempat acara.
Tari Anyam Tali menggambarkan suku Dayak yang terdiri dari bermacam-macam sub-suku namun tetap saling bersahabat satu sama lain. Di atas simpul tali, terdapat patung burung Enggang yang disimbolkan sebagai seorang pemimpin.
Yohan, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, mengatakan bahwa momen kegiatan tersebut mengenalkan keberagaman dan kekayaan budaya dan adat istiadat yang ada di Indonesia kepada para delegasi OIC-CA.
Melalui kegiatan Organization of Islamic Cooperation – Cultural Activity (OIC-CA), ini bisa menjadi momentum adanya program pertukaran pemuda dan mempererat hubungan kepemudaan dan keolahragaan di dalam negara-negara peserta Organization of Islamic Cooperation.
“Ini budaya itu tidak lahir secara instan, dan itu tentunya memerlukan waktu yang panjang dan tentunya kewajiban dari kita untuk melestarikan dan bagaimana para pemuda generasi muda kita ini mencintai budaya kita sendiri, siapa lagi yang mencintai budaya kita selain kita sendiri,” ujar Yohan.
Sementara itu, Usman Ali Yoga, delegasi asal Nigeria, mengaku senang bisa datang dan mengunjungi Indonesia, termasuk Desa Budaya Adat Kenyah di Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur.
Usman menegaskan bahwa budaya adalah pemikiran tentang hidup dan budaya suatu negara.
“Budaya adalah keseluruhan pemikiran tentang hidup dan budaya adalah kehendak hidup. Kehendak hidup akan orang yang menentukan identitas kita. Setiap masyarakat memiliki budaya hidup dan budaya dapat menentukan siapa kita,” ujar Usman Ali Yoga.
Sementara itu, Muslimin, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Samarinda, mengatakan bahwa dipilihnya Kalimantan Timur menjadi tuan rumah memiliki arti penting karena merupakan daerahberpenduduk Muslim dengan keberagaman.
Keberagaman budaya dapat menjadi contoh bagi negara Muslim lainnya di mana kehidupan aman, tenteram, dan damai selalu terjaga.
“Ini dalam rangka pertukaran budaya, informasi, kerjasama, dan sekaligus memperkenalkan budaya Dayak Kenyah ini kepada dunia. 50 negara ini akan menjadi motor bagi kita dalam rangka mereka ikut mempromosikan budaya adat Dayak Pampang yang setiap tahun akan kita selenggarakan. Kita berharap ini menjadi tujuan wisata bagi masyarakat nasional dan dunia, bagaimana mereka bisa melihat dan datang ke Kalimantan Timur di Samarinda/Pampang,” ujar Muslimin.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menunjukkan kepada para delegasi bahwa ke depan, melalui transformasi yang sangat pesat, Indonesia sudah mempersiapkan diri untuk pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Kalimantan Timur.
Pelaksanaan Festival Budaya Dayak Kenyah di Pampang ini juga diharapkan dapat menjadi agenda rutin tahunan sebagai bentuk promosi pariwisata dan budaya di Kota Samarinda.
Rombongan OIC-CA selepas dari Desa Pampang berlanjut city tour ke beberapa tempat di Samarinda, seperti Buddhist Center dan Islamic Center. (Suriyatman)