Cara Protes Warga Samarinda Saat Air PDAM Tak Mengalir ke Rumahnya
KLIKSAMARINDA – Cara protes warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) saat air bersih tidak mengalir selama 4 hari di lingkungan tempat tinggalnya ini terbilang teaterikal dan tak lumrah.
Cara protes warga RT 39 Jalan P. Suryanata Gang Tinggiran, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu bernama Asran (56) itu adalah nekat mandi di parit berlumur sabun.
Asran mandi di parit pun viral di media sosial usai video rekaman yang diambil oleh tetangganya tersebar.
Video berdurasi 34 detik berisi aksi Asran mandi di parit ini kontan menjadi viral di media sosial dan beredar Minggu, 4 Desember 2022.
Dalam video itu tampak Asran mandi menggunakan air parit yang berwarna coklat dan menggosok badannya dengan sabun.
Video itu beredar di tengah pelayanan air bersih oleh Perusahaan Umum Daerah Air Mminum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda menjadi sorotan tajam warga.
Saat ditemui di rumahnya, Senin 5 Desember 2022, Helma (53) istri Asran membenarkan pria yang mandi dan video yang beredar adalah suaminya.
Helma mengatakan, suaminya mandi di parit bukan iseng. Kondisi sebenarnya adalah ia menggunakan air itu untuk membersihkan badan.
Sebab, empat hari air Perumdam Tirta Kencana Samarinda tidak mengalir di kawasan tempat tinggalnya.
Helma mengaku air yang mengalir di parit itu merupakan air limpahan dari waduk yang berada di Jalan Ring Road 2, Samarinda Ulu.
Warga sekitar juga menampung air dari parit itu untuk kebutuhan mandi cuci kakus.
“Di situ, ia asik bersabun. Ada yang video langsung direkam orang. Kada, cuma iseng aja. Mungkin mandi lagi di situ mandi bujur besabun karena tidak ada banyu (air). Mudah mudahan jangan mati lagi,” ujar Helma, Senin 5 Desember 2022.
Camat Samarinda Ulu, Muhammad Fahmi, menyesalkan beredarnya video viral warga yang mandi menggunakan air parit. Muhammad Fahmi akan segera mendatangkan air bersih dari Perumdam Tirta Kencaana Samarinda untuk membantu kebutuhan air bersih masyarakat di wilayahnya.
Muhammad Fahmi mengatakan terhambatnya penyaluran air bersih Perumdam Tirta Kencana karena ada pengerjaan perbaikan pipa induk di Jalan Ring Road II Samarinda.
“Jangan sampai terjadi lagi ini. Memalukan Pemerintah Kota Samarinda, mempermalukan kita semua. Kita ingin menyadarkan warga masyarakat, kalau terjadi apa apa laporkan kepada lurah, lurah kepada camat, untuk menindaklanjuti selanjutnya. Kita tidak kekurangan air, kok. Sungai Mahakam banyak. Sungai Karang Mumus banyak. Tetapi kenapa yang kita sesalkan tingkah laku warga ini.
Saya suruh lurah mendata dulu berapa air yang dibutuhkan di sana? Berapa tandon di sana? Berapa yang dibutuhkan segera diambil di PDAM. PDAM siap untuk mendistribusikan air tersebut,” ujar Muhammad Fahmi, Senin 5 Desember 2022.
Menurut warga sekitar, Haji Rafiansyah, proses pengerjaan pipa bocor oleh Perumdam Perumdam Tirta Kencana Samarinda tanpa pemberitahuan.
Dampaknya, warga yang belum menyimpan air tak mendapat pasokan air. Spalagi waktu perbaikan memakan waktu berhari-hari.
“Yang terasa betul, ya, dua hari ini. Gak ada tabungan lagi, kan? Gentong sudah habis. Cucian anak-anak di rumah itu. Ya susah ini. Gimana mau mandi, gak ada air,” ujar Haji Rafiansyah.
Warga lainnya, Muhammad Isnaini mengaku hal yang sama. Tidak adanya pemberitahuan dari Perumdam Tirta Kencana Samarinda membuat warga tidak memiliki persiapan untuk menampung air. Air mendadak tidak mengalir sejak Jumat, 2 Desember 2022.
Akibatnya, banyak warga memilih mengambil air parit pada malam hari. Air itu kemudian ditampung dan diberi kaporit.
Warga kemudian menggunakan air parit itu untuk mandi dan mencuci. Sebagian warga juga ada yang menadah air hujan untuk keperluan sehari-hari.
Warga terpaksa menggunakan air parit karena jika membeli air mereka harus mengeluarkan uang. Untuk satu tandon air berisi 1200 liter, mereka harus membayar Rp100 ribu.
Masyarakat juga tidak memiliki tandon untuk menampung air bersih yang dibelinya. Akibatnya, banyak warga yang mengurungkan niat membeli air.
Warga hanya berharap air pdam dapat kembali mengalir normal secepatnya.
“Kami ini kada ada yang beisi tandon. Jarang. Terpaksa air seadanya aja untuk pemenuhan terutama BAB (buang air besar-Red). Ditampung hanyar dikasih tawas. Biasanya sehari aja. Ditaruh di drum,” ujar Muhammad Isnaini. (Suriyatman)
Camatnya pandir, knp malah menyalahkan warga, itu warganya lg kesusahan beneran bukan lg becanda, udah viral baru ada suaranya, pandir itu namanya,, kl memang PDAM bersedia dan siap memberikan bantuan air nda samapai ky begitu, sekali lg pandir haja,,
Tidak bisa dibayangkan apa yang dilakukam pak asran apabila tinggalnya di tempat kami. Kami warga jalan perjuangan sempaja sudah mengalami air psam tidak mengalir selama 6 bulan.
Siapa yang harus malu, pemkot atau pdam.
Air mahakam melimpah… benar. Pdam belum mampu memproduksi dan menyalurkan air ke seluruh warga kota…itu faktanya.
di lokasi bapak Asran baru 4 hari, di tempat kami sudah 4 minggu ga ngalir, hebat kan?
Air berlimpah, sudah 25 hari di tempat mati air, Sempaja batu cermin
PDAM pelayanan terburuk sepanjang masa…. Jalan sudah bagus dirusak oleh proyek PDAM
Tidak ada koordinasi yg jelas